Rabu, 24 November 2010

Proposal Penelitian

USULAN PENELITIAN

Korelasi nilai Ujian Nasional
 Matematika SMP dengan nilai Ujian
Nasional Matematika SMA Negeri 2 Kroya
 Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.

A.  PENDAHULUAN
1.         Latar Belakang
Matematika suatu ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang ilmu pengetahuan lain serta bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang sangat pesat, baik materi maupun kegunaannya. Matematika juga merupakan mata pelajaran yang dalam penerapannya mengarahkan siswa untuk mendapat berfikir kritis dan logis.
Selain itu matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mememiliki peranan penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Maka tidak salah jika matematika disebut “King Of Sience” (Tim Matematika,2000). Hal ini terbukti dengan dijadikannya matematika sebagai mata pelajaran yang diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar, menengah bahkan tingkat perguruan tinggi.
Menurut kurikulum 1994, tujuan pembelajaran matematika adalah sejalan dengan fungsi matematika sekolah maka tujuan umum diberikannya matematika dijenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Mata pelajaran matematika di SMA merupakan pengembangan dari pelajaran matematika di SMP, oleh karena itu konsep-konsep dasar matematika yang diperoleh di SMP akan sangat membantu siswa dalam mengusai konsep-konsep selanjutnya. Meskipun demikian bukan berati bahwa siswa yang mempunyai nilai matematika yang baik pula di SMA, khususnya nilai Ujian Nasional (UN).
Berdasarkan latar belakang yang  penulis uraikan diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Korelasi Nilai Ujian Nasional Matematika SMP dengan Nilai Ujian Nasional Matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
2.        Penegasan Istilah
Dalam memahami judul penelitian, sering terjadi perbedaan persepsi antara penulis dan pembaca. Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran, penulis perlu menjelaskan dan membatasi maksud istilah-istilah yang terdapat pada judul skripsi, beberapa istilah sebagai berikut:
a.    Korelasi
Penelitian korelasi adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa erat hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Suharsimi Arikunto, 2002:293).
b.    Nilai Ujian Nasional Matematika SMP
Yang dimaksud nilai Ujian Nasional Matematika SMP adalah nilai murni dari siswa dalam menempuh Ujian Nasional Matematika pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Dalam penelitian ini, yang dimaksud nilai Ujian Nasional matematika SMP adalah nilai murni hasil Ujian Nasional Matematika SMP yang diterima di SMA Negeri  2 Kroya  Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
c.    Nilai Ujian Nasional Matematika SMA
Yang dimaksud nilai Ujian Nasional Matematika SMA adalah nilai murni dari siswa dalam menempuh Ujian Nasional Matematika pada jenjang Sekolah Menengah Atas. Yang dimaksud nilai Ujian Nasioanal Matematika SMA dalam penelitian ini adalah nilai murni hasil Ujian Nasional mata pelajaran Matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten CilacapTahun Pelajaran 2009/2010.
3.         Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a.    Berapa rerata nilai Ujian Nasional (UN) siswa SMP yang diterima  SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
b.    Berapa rerata nilai Ujian Nasioanal (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
c.    Bagaimanakah hubungan nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP dengan nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
4.         Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran SMP dengan nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran  matematika SMA Negeri 2 Kroya  Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010. Penulis mengambil permasalahan ini karena sampai saat ini mata pelajaran matematika termasuk salah satu mata pelajaran yang di ujikan dalam Ujian Nasional (UN) dan hasilnya termasuk syarat yang dipertimbangkan untuk melanjutkan pendidikan kedalam jenjang yang lebih tinggi.
5.         Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Berapa rerata nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP yang masuk pada SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010?
b.    Berapa rerata nilai Ujian Nasioanal (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010?
c.    Berapa koefisien korelasi antara nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP dengan nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010?
d.   Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran SMP dengan nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010?
e.    Berapa besar koefisien determinan nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP terhadap nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010? 
6.         Tujuan Penelitian
Pada dasarnya semua aktifitas manusia mempunyai tujun yang jelas, sehingga penelitian ini mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Adapun tujuan penulis mengadakan penelitian adalah:
a.    Untuk mengetahui berapa rerata nilai dan standar deviasi Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP yang diterima di SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
b.    Untuk mengetahui berapa rerata nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
c.    Untuk mengetahui besar koefisien korelasi antara nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP dengan nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika  SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
d.   Untuk mengetahui signifikan tidaknya korelasi antara nilai hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika di SMP dengan nilai hasil Ujian Nasional di SMA Negeri 2 Kroya SKabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
e.    Untuk mengetahui koefisien determinal nilai hasil Ujian Nasioanl (UN) mata pelajaran matematika SMP dengan nilai hasil Ujian Nasioanal (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
7.         Kegunaan Penelitian
Suatu pelajaran yang mempunyai tujuan jelas diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat setelah pekerjaan itu selesai. Kegunaan penelitian ini adalah:
a.    Memberikan gambaran tentang nilai mata pelajaran matematika siswa yang masuk SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
b.    Memberikan informasi tentang rerata nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP dan rerata nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
c.    Bagi peserta didik, dapat dijadikan sebagai gambaran tentang bermaknanya pembelajaran sejak dinis guna mencapainya tujuan pembelajaran yang akan datang, sehingga diharapkan tumbuh kesadaran peserta didik untuk selalu belajar lebih giat.
B.  TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TAORI, HIPOTESIS
1.         Tinjauan Pustaka
Beberapa hasil yang dapat digunakan sebagai perbandinagan yang relevan dengan penelitian, akan peneliti sampaikan dalam bagian ini. Menurut penelitian yang dilakukan Jumanto (2005) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa terhadap kontribusi efektif dari nilai UAS mata pelajaran matematika SD terhadap prestasi belajar pokok bahan statistik siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri di Kecamatan kepil  Wonosobo tahun pelajaran 2004/2005 sebesar 33,64% dengan korelasi 0,58.
Penelitian Sri Wati (2007), dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan yang positifdan signifikan antara nilai UAS mata pelajaran matematika SD dengan nilai UN mata pelajaran matematika SMP siswa SMP Negeri 11 Purworejo tahun 2004/2005, ditunjukan oleh kontribusi nilai UAS mata pelajaran matematika SD terhadap nilai UN mata pelajaran matematika SMP sebesar 5,76% dengan korelasi 0.234. Penelitian Endang Consepsiana Biratmi (2008)dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) mata pelajaran matematika SD dengan nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMP siswa SMP Negeri 15 Purworejo tahun pelajaran 2006/2007, yang ditunjukan oleh kontribusi nilai UAS mata pelajaran matematika SMP sebesar 26,5% dengan korelasi 0.515.
Dari beberapa penelitian diatas, ternyata kondisi hubungan suatu nilai dengan nilai lain dalam mata pelajaran matematika  di beberapa kasus penelitian tidaklah selalu memiliki kondisi yang sama. Fenomena memungkinkan terjadi kondisi yang berbeda apabila nilai Ujian Nasional (UN)  mata pelajaran matematika SMP dihubungkan dengan nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran SMA Negeri  2 Kroya Kabupaten  Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
2.         Kajian Teori
a.    Nilai Ujian Nasional Matematika SMP
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.45 tahun 2006 tentang nilai Ujian Nasional tahun pelajaran 2006/2007, menyebutkan bahwa mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional tingkat SMP, MTS, dan SMPLB. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika sudah diajarkan dijenjang sebelumnya agar peserta didik lebih mudah memahami konsep-konsep yang diajarkan dijenjang selanjutnya.
Pada Ujian Nasional tahun pelajaran 2006/2007, bentuk tes matematika tingkat SMP/MTs berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda, sebanyak 30 soal dengan alokasi waktu 120 menit. Acuan yang digunakan dalam menyusun tes Ujian Nasioanal adalah standar kompetensi lulusan tahun2007.
Sedangan materi yang diujikan untuk mengukur kompetensi tersebut meliputi : bilangan bulat, bilangan pecahan, operasi pada bilangan, system persamaan linear, persamaan garis lurus serta unsur-unsurnya, pertidaksamaan, fungsi linear, bangun ruang dan bangun datar beserta sifat-sifatnya, teorema Pythagoras, unsur-unsur bangun geometri, garis sejajar dan sudut, data dalam table, grafik dan diagram, rerata median, modus.
Berdasarkan peraturan Mendikdas tahun 2006, hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
1.    Pemetaan untuk satuan dan program pendidikan
2.    Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
3.    Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya
4.    Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalan upaya peningkatan mutu pendidikan.
b.     Nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran matematika SMA
Dalam Permindiknas Pasal 2 menyebutkan bahwa tujuan Ujian Nasional adalah untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada pelajaran yang ditentukan dari kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan kegunaan Ujian Nasional (pasal 3) adalah sebagai salah satu pertimbangan untuk:
1.      Pemetaan mutu satuan dan/ atau program pendidikan;
2.      Seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
3.      Penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan;
4.      Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Hasil nilai Ujian Nasional matematika SMA adalh nilai yang dicapai melalui Ujian Nasional yang marupakan pengukuran terhadap kemampuan penguasaan siswa pada pelajaran matematika yang diberikan pada jenjang pendidikan dari kelas X sampai dengan kelas XII SMA berdasarkan kurikulum pendidikan. Sedangkan materi yang diujikan untuk mengukur kompetensi tersebut meliputi operasi sifat bentuk kuadrat, pertidaksamaan satu variable, logika matematika, pertandingan,fungsi invers, limit fungsi dan turunan,sifat dan aturan barisan, deret, vektor, matrik,dan logaritma.
Nilai Ujian Nasional SMA merupakan nilai standar angka yang diharapkan juga memiliki daya prestasi yang tinggi untuk meramalkan keberasilan belajar siswa atau berpengaruh pada prestasi belajar selanjutnya. 
c.    Kelulusan Ujian Nasional (UN)
Siswa peserta Ujian Nasional akan dinyatakan lulus apabila dapat memenuhi standar kelulusan Ujian Nasional. Peserta Ujian Nasional yang tidak mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan dinyatakan tidak lulus. Majelis dalam pertimbangan menyetujui bahwa Ujian Nasional diperlukan untuk perbaikan mutu pendidikan, namun bukan satu-satunya standar penentu kelulusan.
 Kebijakan Ujian Nasional tahun 2003 dan UU Sisdiknas yang pada penjelasan pasal 35 menyatakan bahwa kompetensi kelulusan mencangkup sikap (aktif), pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik). Sedangakan kebijakanUjian Nasional tahun ini siswa yang tidak lulus Ujian Nasional dapat mengikuti Ujian Nasional pada tahun berikutnya.
Berdasarkan lampiran BNSP No. 1512/BNSP/XII tahun 2008, kriterita siswa/peserta didik lulus dari sekolah dan sekolah/satuan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.      Menyelesaikan seluruh program pelajaran.
2.      Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran.
3.      Lulus Ujian Sekolah/Madrasah.

Menurut Permendknas No. 77 Tahun 2008 pasal 14 dinyatakan bahwa siswa yang mengikuti Ujian Nasional diberi Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan bagi yang lulus berhak memperoleh Surat Tanda Kelulusan (STK). Oleh karena itu peserta didik diharapkan belajar dengan giat untuk menguasai materi-materi Ujian Nasional dan mencapai standar kelulusan yang telah diterapkan.
3.         Hipotesis
Pengertian hipotesis yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis terdiri dari dua kata yaitu “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran” (Suharsimi Arikunto, 1998: 68). Sedangkan menurut Sudjana (1996:219) dalam bukunya yang berjudul “Metode Statistika” mengemukakan bahwa hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya.
Dengan ini penulis merumuskan hipotesis dalam dua bentuk, yaitu hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho).
1.    Hipotesis alternatif (Ho)
Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai Ujian Nasional mata pelajaran Matematika SMP dengan nilai Ujian Nasioanal mata pelajaran Matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
2.    Hipotesis nol (Ho)
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara nilai Ujian Nasional mata pelajaran Matematika SMP dengan nilai Ujian Nasional mata pelajaran SMA Negeri 2 kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.

C.  METODE PENELITIAN
1.      Tempat dan Jadwal Waktu Penelitian
a.    Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
b.    Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian selama 3 bulan yang dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Desember dengan perincian sebagai berikut.
1.      Pembuatan proposal selama tiga minggu.
2.      Perijinan dan pengumpulan data selama tiga minggu.
3.      Pengolahan data selama empat minggu.
4.      Penulisan laporan penelitian selama dua minggu.

2.      Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 135). Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu nilai Ujian Nasional mata pelajaran matematika SMP dan nilai Ujian Nasional mata pelajaran matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009/2010.
3.      Populasi Penelitian
Menurut Sudjana (2002: 6), populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil penghitungan ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Riduwan  (2007: 11) berpendapat bahwa populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap yang mengikuti Ujian Nasional pada Than Pelajaran 2009/2010 dengan jumlah 270 siswa.
4.      Sampel dan Teknik Sampling
a.    Sampel
Sampel adalah bagian dari atau wakil dari populasi yang diteliti (Suharsimi Arikuto, 2006: 6). Menurut Riduwan (2007:11), sampel adalah sebagian dari populasi yang mempunyai cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti . sudjana (2006:6), mengatakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 2 Kroya Kabupaten Cilacap yang mengikuti Ujian Nasional pada Tahun Pealajaran 2009/2010 yang berjumlah 270 siswa.
b.   Sampling
Sudjana (2002:161), teknik sampling adalah cara-cara pengmbilan sampel. Riduwan (2007;11), teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah anggota sensus (Sugiyono, 2006:61).
5.      Teknik Pegumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah prosedur penelitian yang sistematika dan standar untuk memperoleh data yang diperoleh data yang diperlukan (Moh. Nazir, 1983: 211).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi untuk memperoleh data nilai Ujian Nasionah mata pelajaran Matematika SMP dan data nilai Ujian Nasional  mata pelajaran Matematika SMA Negeri 2 Kroya Kabupaten Cilacap yang mengikuti Ujian Nasional pada Tahun Pelajaran 2009/2010.
6.      Teknik Pengolahan Data
Menurut Sugiyono (2006: 334) tahnik pngolahan data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoeh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepda orng lain. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
a.    Menghitung rerata dan standar deviasi nilai Ujian Nasional mata pelajaran matematika SMP dan nilai Ujian Nasional mata pelajaran matemetika SMA.
Untuk menghitung rerata dan standar deviasi suatu data yang jumlahnya besar, maka data tersebut disusun dalam table distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1.         Menghitung rentang (R)
Menurut Sudjana (2002:47) rentang adalah data terbesar dikurangi data terkecil.
2.         Menhitung banyak interval
Banyak kelas (K) dicari dengan menggunakan aturan struges sebagai berikut.
K= 1+ (3,3) log n (Sudjana, 2002:47).
3.         Menghitung panjang interval (p)
Menurut Sudjana (2002: 47) untuk menentukan panjang kelas menggunakan rumus:
P =
4.         Menyusun interval
Menurut Sudjana (2002: 47) untuk menyusun kelas dimulai dari data terkecil atau suatu bilangan yang lebih kecil dari data terkecil.
5.         Masukan data
Dari data distribusi frekuensi selanjutnya dihitung rereta dan standar deviasi secara berturut-turut dengan rumus:
 =   (Sudjana, 2002: 67).
Keterangan :
: rerata                                            
: frekuensi data ke-i
: titik tngah data frekuensi ke-i
Standar deviasi dapat dihitung menggunakan rumus:
SD =    (Sudjana, 2002:95).
 Keterangan :
SD: Standar deviasi
: frekuensi data ke-i
: titik tngah data frekuensi ke-i
n   : jumlah sampel
b.    Menentukan nilai koefisisen korelasi antara nilai Ujian Nasional mata pelajaran Matematika SMP (X) dengan nilai Ujian Nasional mata pelajaran Matematika SMA (Y).
Untuk menghitung nilai koefisien korelasi digunakan rumus korelasi product momen berikut.
rumus
r =  (Sudjana, 2002: 369)
Keterangan:
r : nilai koefisien korelasi
n : jumlah responden
: jumlah nilai variable X ke i
: jumlah nilai variable Y ke i                              
: jumlah nilai yang dikuadratkan dari variable X
2: jumlah nilai yang dikuadratkan dari variabel Y
: jumlah dari hasil kali variabel X denagn Variabel Y
Besarnya nilai koefisien korelasi antara -1 dan + 1 (-1  r  1). Apabila r = -1 artinya korelasi negative sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasi sangat kuat.
c.    Menguji signifikasi koefisien korelasi
Untuk mengetahui signifikasi nilai koefisien korelasi  pada penelitian,maka ditentukan nilai  dan nilai .
=  (Riduwan,2007:140)
Keterangan:
r : nilai koefisien korelasi
n : jumlah responden
d.   Menghitung nilai koefisisen penentu/determinan (KP)
Untuk mengetahui besarnya kontribusi pada penelitian ini.
Rumus yang digunakan adalah:

KP = x 100% (Riduwan, 2007 :139).
Keterangan:
KP : besarnya nilai koefisien penentu/determinan
r     : nilai koefisien korelasi



DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakata: Rineka Cipta.
Biratmi, Endang Consepsiana. 2008. Hubungan Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) Matematika SD denagan Nilai Ujian Nasional Matematika SMP Negeri 15 Purworejo yang masuk pada Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Jumanto . 2005. Hubungan antara Nilai UAS Matematika SD dengan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika  Siswa Kelas II Semester 2 SMP Neneri Kepil Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi Universitas Muhammadiyah Puworejo.
Purwodarminto ,W. J. S. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Riduwan . 2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Sudjana . 2002. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Wati, Sri. 2008. Studi Komparasi Nilai UAN Mata Pelajaran Matematika SMP dengan Nilai UN Mata Pelajaran Matematika SMA Negeri Program IPA se- Kecamatan Purworejo Lulusan Tahun 2006 dan 2007. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Purworejo.